Facebook

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 21 Februari 2023

Konstruksi Dinding Bata

 A. Pengertian Bangunan Gedung

    Bangunan gedung adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, pembuatan serta perbaikan (renovasi) pada bangunan gedung. 

Berikut ini pengertian bangunan gedung menurut undang-undang nomor 28 tahun 2022 :
  1. Bangunan gedung adalah wujud fisik pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya baik itu untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
  2. Penyelenggaraan bagunan gedung adalah kegiatan pembangunan gedung yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan pelestarian, dan pembongkaran.
  3. Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan memanfaatkan bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan dan pemeriksaan secara berkala.
  4. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan dan gedung beserta prasarana dan sarananya agar selalu laik fungsi.
  5. Perawatan adalah kegiatan perbaikan dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi.
  6. Pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian bangunan gedung komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung.
  7. Pelestarian adalah kegiatan perawatan, pemugaran, serta pemeliharaan bangunan gedung dan lingkungannya untuk mengembalikan keandalan bangunan tersebut sesuai dengan aslinya atau sesuai dengan keadaan menurut periode yang dikehendaki.
  8. Pembongkaran adalah kegiatan membongkar atau merobohkan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya.
  9. Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan yang menurut hukum sah sebagai pemilik bangunan gedung.
  10. Pengguna bangunan gedung adalah pemilik bangunan gedung dan/atau bukan pemilik bangunan gedung berdasarkan kesepakatan dengan pemilik bangunan gedung yang menggunakan dan/atau mengelola bangunan gedung atau bagian bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan. 
  11. Pengkaji teknis adalah orang perorangan, atau badan hukum yang mempunyai sertifikat keahlian untuk melaksankan pengkajian teknis atas kelaikan fungsi bangunan gedung sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 
  12. Masyarakat adalah perorangan, kelompok, badan hukum atau usaha, dan lembaga atau organisasi yang kegiatannya dibidang bangunan gedung, termasuk masyarakat hukum adat dan masyarakat ahli, yang berkepentingan dengan penyelenggaraan bangunan gedung. 
  13. Prasarana dan sarana bangunan gedung adalah fasilitas kelengkapan di dalam dan di luar bangunan gedung yang mendukung pemenuhan terselenggaranya fungsi bangunan gedung. 
  14. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta menteri.
  15. Pemerintah daerah adalah Kepala daerah kabupaten atau kota beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai badan eksektif daerah keduali untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah gubernur.
Bangunan gedung dibuat atau didirikan bertujuan untuk :
  1. Jika bangunan tersebut berupa bangunan rumah tinggal maka tujuannya adalah dibuat sebagai tempat tinggal atau sebagai tempat pembinaan keluarga. 
  2. Jika bangunan tersebut berupa kantor maka tujuannya adalah sebagai tempat pelayanan umum untuk masyarakat.
Dalam pembuatan atau pendirian bangunan gedung dilakukan oleh beberapa orang pekerja serta dana yang mencukupi agar bangunan gedung tersebut terwujud sesuai dengan perencanaan. 

B. Jenis Bangunan

Berikut ini adalah jenis-jenis bangunan gedung. Jenis-jenis bangunan gedung dibedakan menjadi :
  1. Bangunan teknik sipil kering yang meliputi bangunan rumah tinggal, gedung-gedung, monumen, baprik, tempat peribadatan seperti (masjid, gereja, wihara, pura) dan sebagainya.
  2. Bangunan teknik sipil basah yang meliputi bendungan, bangunan irigasi, saluran air, dermagapelabuhan, turap-turap, jembatan dan lain sebagainya.
Jenis bangunan dibedakan menjadi 3 bagian besar yang dikelola oleh Direktorat jendral meliputi :
  1. Bangunan gedung.
  2. Bangunan air.
  3. Jalan dan jembatan.
Jenis bahan bangunan yang digunakan untuk bangunan gedung ada beberapa. Antara lain :
  1. Kayu.
  2. Bambu.
  3. Bata.
  4. Beton.
  5. Baja.
  6. Besi.
  7. Aluminium.
  8. Plastik, dan lain sebagainya.

C. Fungsi Bangunan

Pembuatan atau pendirian bangunan gedung berfungsi agar :
  1. Kuat.
  2. Awet.
  3. Tidak mudah rusak.
  4. Sehat untuk ditempati baik itu sebagai tempat tinggal, perkantoran, tempat pelayanan umum.
  5. Biaya pembuatan atau pendirian bangunan yang sesuai dengan perencanaan. dengan kata lain murah dan tidak terjadi pembengkakan biaya pada saat pembuatan atau pendirian bangunan.

D. Bagian-bagian Bangunan

Bagian-bagian bangunan gedung menurut susunannya dibagi menjadi :
  1. Bangunan bawah adalah bagian-bagian yang terletak dibawah muka lantai yang ada dalam tanah. Bangunan bawah dibuat untuk menahan berat bangunan diatasnya termasuk berat pondasi itu sendiri. Maka bangunan bawah harus dibuat yang kuat dan tidak mudah bergerak atau bergeser dari kedudukannya dan stabil.
  2. bagian atas adalah bagian-bagian yang ada diatas muka lantai seperti dinding,kolom, kusen pintu dan jendela, ring balok, balok serta rangka atap. Bangunan atas merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak diatas bangunan bawah. Sehingga seluruh bagian dari berat bangunan atas diteruskan ke bangunan bawah sampai ke tanah dasar.

E. Tujuan Bangunan Gedung Didirikan

Dinding adalah bagian bangunan yang dipasang sevara vertikal sebagai pemisah antar ruang baik itu ruang dalam maupun ruang luar.
 

F. Konstruksi Dinding Bata

    Dinding adalah bagian bangunan yang dipasang secara vertikal sebagai pemisah antar ruang baik itu ruang dalam maupun ruang luar. 
Ilmu konstruksi dinding adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi suatu area baik itu bagian interior maupun bagian eksterior pada suatu bangunan gedung.

Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 1. Gambar konstruksi dinding bata ringan


Bagian bangunan atas pada bangunan terdiri dari :
  1. Dinding.
  2. Kusen pintu dan jendela.
  3. Ring balok.
  4. Balok.
  5. Rangka atap.
Dinding pada bangunan gedung berfungsi sebagai :
  1. Penutup atau pembaras antar ruang pada bangunan gedung.
  2. Keamanan (dari alam, lingkungan atau manusia).

G. Menggambar Konstruksi Dinding Bata

Batu bata atau bata merah dibuat dari campuran tanah liat dan air. Proses pembuatannya dengan mengaduk kedua bahan tersebut menjadi pulen sehingga campuran tersebut rata dan kental. Kemudian di cetak, dikeringkan dan dibakar. 
Di Indonesia tentang ukuran batu bata belum ada ukuran yang pasti (standart). Namun demikian ada persyaratan yang mutlak. Yaitu :
Panjang batu bata = 2 x lebar batu bata + satu tebal lapisan perekat. (Vertikal).
Lebar batu bata = 2 x tebal batu bata + satu tebal lapisan perekat. (Horizontal/mendatar).
                              lebar batu bata - 1 cm
 Tebal batu bata = __________________
                                             2

Contoh :
tebal batu bata (t) diambil        = 5,5 cm
Lebar batu bata                        = (2 x 5,5) + cm = 12 cm
Panjang batu bata                     = (2 x 12) + 1 cm = 25 cm

Batu bata yang dibuat diperusahaan besar atau pabrik yang menggunakan tenaga mesin terdiri dari macam-macam ukuran. Antara lain :
  1. Batu bata utuh.
  2. 3/4 panjang batu bata.
  3. 1/2 panjang batu bata.
  4. 1/4 panjang batu bata dengan lebar utuh.
  5. 1/2 lebar batu bata dengan panjang utuh.
Keterangan :
Panjang batu bata = bujur =b, panjangnya ± - 25 cm
lebar batu bata = kepala = k, lebarnya ± 11 - 12 cm
Tebal batu bata ±5 - 55 cm

Konstruksi dinding batu bata disusun menggunakan adukan spesi. Adukan spessi terbuat dari campuran agregat dengan perbandingan campuran isi yang berbeda-beda tergantung dari ketersediaan bahan campuran yang ada didaerah masing-masing. 
Berikut ini variasi campuran spesi :
  1. 1 kapur : 1 semen merah : 2 pasir.
  2. 1 kapur : 3 tras.
  3. 1 Portland Cement (PC) : 4 pasir (5 pasir atau 6 pasir).
  4. 1 Portland Cement (PC) : 1 tras : 3 pasir.
Keterangan :
Portland Cement (PC) dan kapur berfungsi sebagai 

Senin, 13 Februari 2023

Pekerjaan Konstruksi Tangga pada Bangunan Gedung

 A. Pengertian Tangga

    Tangga merupakan sebuah konstruksi atau sarana atau utilitas penghubung vertikal antara dua level yang berbeda ketinggiannya. Konstruksi tangga adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai alat penghubung antara lantai tingkat satu dengan lainnya pada suatu bangunan. 

Syarat-syarat konstruksi tangga :

  1. Dibuat atau dipasang pada tempat yang mudah dijangkau dan setiap orang pasti membutuhkannya.
  2. Mendapat penerangan alami yang cukup terutama pada siang hari.
  3. Konstruksi tangga mudah dilalui.
  4. Konstruksi tangga berbentuk sederhana dan layak pakai.


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 1 : Konstruksi tangga beton




Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 2 : Konstruksi tangga beton

C. Macam-macam Bentuk Tangga

  1. Tangga lurus.
  2. Tangga serong.
  3. Tangga baling.
  4. Tangga putar.
  5. Tangga perempatan.
  6. Tangga dengan bordes.
  7. Tangga bordes dua lengan.
  8. Tangga bordes tiga lengan.
  9. Tangga dua perempatan.
  10. Tangga dengan permulaan perempatan.
  11. Tangga dengan penghabisan perempatan.

D. Jenis-Jenis Tangga

Berikut ini adalah jenis-jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya. Terdiri dari :
  1. Tangga permanen, dan 
  2. Tangga non permanen. 
Berikut ini adalah jenis-jenis tangga berdasarkan materialnya. Terdiri dari :
  1. Konstruksi tangga kayu.
  2. Konstruksi tangga baja.
  3. Konstruksi tangga beton.
  4. Konstruksi tangga batu/bata.
  5. Eskalator.

D. Bagian-Bagian Tangga

Konstruksi tangga pada bangunan ada beberapa bagian. Antara lain :
  1. Ibu tangga. Ibu tangga merupakan bagian tangga yang berfungsi untuk mengikat anak tangga. Material yang biasa digunakan untuk membuat ibu tangga antara lain dari bahan beton bertulang, kayu, baja, pelat baja, baja profil canal, serta besi. Kombinasi antara ibu tangga dan anak tangga antara lain beton bertulang dapat di kombinasikan dengan bahan papan kayu, bahan baja, bahan. 
  2. Anak tangga. Anak tangga merupakan bagian tangga yang berfungsi sebagai pijakan untuk naik turun. Karena anak tangga ini pasti dilalui untuk arah naik dan arah turun pengguna atau pemilik bangunan tersebut. Proporsi anak tangga merupakan perbandingan antara anak tangga (a) dengan lebar anak tangga (b). Rumus yang digunakan adalah lebar anak tangga (b) + 2 anak tangga (a) = 60. Maka apabila lebar anak tangga misalkan 25 cm maka tinggi anak tangga 17,5 cm. Untuk ukuran lebar anak tangga ini tidak boleh sembarangan. karena penentuan lebar anak tangga tersebut harus dilihat rata-rata ukuran panjang telapak kaki penghuninya. Bahan material anak tangga sebaiknya menggunakan bahan dengan permukaan yang tidak licin dan benar-benar aman untuk dilalui.
  3. Railling atau handrail. Railling atau handrail merupakan bagian tangga yang berupa sandaran tangan atau pegangan yang terletak di samping tangga. Pembuatan railling atau handrail tangga ini harus memperhatikan faktor kenyamanan, keamanan serta keselamatan pengguna tangga. 
  4. Bordes atau landing. Bordes atau landing merupakan bagian tangga sebagai tempat beristirahat atau trasit menuju ke arah tangga berikutnya. Bordes berfungsi sebagai pengubah arah anak tangga. 
  5. Baluster. Baluster merupakan penyangga pegangan tangga. Baluster ini biasanya bentuknya mengarah vertikal. Material baluster biasanya terbuat dari kayu, besi, beton, baja. Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, maka jarak baluster tidak boleh terlalu jauh. Karena pengguna baluster ini ada orang dewasa, anak-anak, balita dan manula. Standart ketinggian baluster antara 90-100 cm. 

Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 3 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 4 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi



Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 5 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 6 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi

E. Sudut Tangga

    Sudut tangga atau kelandaian atau gradien merupakan tingkat ketegakan tangga yang dihitung berdasarkan perbandingan antara sisi tinggi tangga dengan sisi mendatarnya tangga dikalikan 100% . Semakin besar nilai prosentasenya maka tangga tersebut akan semakin curam. Tingkat kelandaian sudut tangga yang ideal adalah sekitar 45%. Jadi kemiringan sudut tangga yang nyaman untuk dilalui antara 25 derajat sampai dengan 40 derajat. 

Berikut ini jenis-jenis kelandaian tangga :
  1. Lantai miring antara 6 derajat s.d 20 derajat.
  2. Tangga landai antara 20 derajat s.d 24 derajat.
  3. Tangga biasa antara 24 derajat s.d 45 derajat.
  4. Tangga curang, tangga hemat antara 45 derajat s.d 75 derajat.
  5. Tangga naik, antara 75 derajat s.d. 90 derajat. 
Berikut ini adalah ukuran lebar tangga yang memungkinkan untuk dapat dilalui, antara lain :
  1. Lebar tangga yang dapat dilalui 1 orang lebih kurang 80 cm.
  2. Lebar tangga yang dapat dilalui 2 orang lebih kurang 120 cm.
  3. Lebar tangga yang dapat dilalui 3 orang lebih kurang 160 cm.  



Jumat, 10 Februari 2023

Pekerjaan Balok pada Bangunan gedung

 A. Pengertian Balok

Balok pada bangunan gedung adalah bagian struktur atas yang digunakan untuk dudukan lantai dan pengikat kolom di lantai atas. Struktur balok berfungsi sebagai rangka penguat horizontal pada bangunan yang mendapat tumpuan muatan beban mati (berat sendiri, furnitur, dan lain-lain), dan muatan beban hidup (pergerakan manusia) di lantai atas. 
                                            Sumber : Dokumen pribadi
                                                      Gambar 1 : Pembuatan kolom pada bangunan


                                                      Sumber : Dokumen pribadi
                                                      Gambar 1 : Pembuatan kolom pada bangunan

                                                      Sumber : Dokumen pribadi
                                                      Gambar 1 : Pembuatan kolom pada bangunan

B. Fungsi Balok

Fungsi utama balok pada bangunan gedung adalah  :
  1. Menahan beban /gaya tekan pada bangunan gedung.
  2. Sebagai penutup baja tulangan agar tidak mudah berkarat.
  3. Menahan gaya tarik.
  4. mencegah keretakan pada beton agar tidak melebar.

C. jenis Balok

Jenis balok pada bangunan gedung ada dua jenis.Antara lain :
  1. Balok Beton tidak Bertulang. 
  2. Balok Beton Bertulang adalah jenis balok dengan tulangan agar dapat menahan gaya tarik

D. Jenis Balok dalam Konstruksi

Berikut ini beberapa jenis balok dalam konstruksi, antara lain :
  1. Balok Sederhana
  2. Kontilever
  3. Balok Tritisan
  4. Balok dengan Ujung Tetap
  5. Balok tersuspensi
  6. Balok kontinue atau Balok Menerus


Pekerjaan Kolom pada Bangunan Gedung

 

A. Pengertian Kolom

    Kolom beton atau tiang beton merupakan salah satu elemen dalam struktur bangunan gedung dalam posisi vertikal. Kolom adalah tiang penyangga yang terbuat dari beton bertulang. Kolom beton bertulang ini berfungsi sebagai pengikat pasangan dinding bata dan penerus beton dari atas ke pondasi. Struktur kolom terbuat dari besi dan beton. Besi merupakan material yang tahan terhadap tarikan. beton merupakan material yang tahan terhadap tekanan. 

                                             Sumber : Dokumen pribadi
                                                        Gambar 1. Kolom pada bangunan

B. Fungsi Kolom

    Kolom berfungsi sebagai penerus beban seluruh bangunan gedung ke pondasi. Semua beban pada bangunan gedung yang dimulai dari atap akan diterima oleh kolom. Dan seluruh beban yang diterima oleh kolom akan didistribusikan ke permukaan tanah dibawahnya. Sehingga kolom pada sebuah bangunan gedung memiliki peranan yang sangat penting pada struktur bangunan. Karena keruntuhan dan kegagalan struktur kolom menjadi lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya lantai dan runtuhnya bangunan gedung. 
    Kolom merupakan struktur utama bangunan gedung yang meneruskan berat bangunan dan beban lainnya. Antara lain beban hidup (manusia dan barang). Beban angin (beban dari hembusan angin). Perencanaan perhitungan struktur kolom harus tepat. Selain itu daya dukung kondisi tanah yang akan digunakan sebagai lahan juga harus benar-benar mampu menerima beban dari pondasi dan seluruh bangunan yang ada diatasnya.

C. Jenis Kolom pada Bangunan Gedung

Jenis kolom terbagi menjadi tiga. Antara lain :
  1. Kolom ikat (tied column) atau segi empat atau kolom bujur sangkar dengan tulangan memanjang dan menyengkang. Kolom ini merupakan kolom yang diberi tulangan dengan batang tulangan memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan pada kolom ini berfungsi untuk memengang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh dan kuat pada tempatnya. 
  2. Kolom bundar dengan tulangan memanjang dan menyengkang berbentuk spiral. Kolom spiral  (spiral column) berfungsi untuk memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran pada seluruh bangunan.
  3. Kolom komposit (composite column) adalah gabungan antara beton dan profil baja sebagai pengganti tulangan didalamnya. Komponen struktur tekan dari gabungan antara beton dan profil baja struktur, pipa, atau bube, tanpa tulangan memanjang tambahan yang diikat dengan begel (spiral atau ikat).
                                                        Sumber : Dokumen pribadi
                                                        Gambar 2. Pembangunan kolom utama pada bangunan

D. Jenis Kolom berdasarkan Bentuknya

Jenis kolom yang dibedakan menurut bentuknya. Antara lain :
  1. Kolom utama. Jarak antar kolom pada kolom utama yang paling ideal adalah sekitar 3,5 meter. Jarak antar kolom untuk rumah tinggal bertingkat antara 4 meter sampai dengan 5 meter. Kolom utama memiliki peran yang cukup penting dalam menopang seluruh bagian bangunan secara vertikal. Kolom utama ukurannya lebih besar dari pada kolom praktis. Beban tekuk terberat yang ditahan oleh kolom adalah pada bagian tengah. 
  2. kolom praktis. Jarak antar kolom pada pada kolom praktis antara 3 sampai 4 meter. Kolom praktis berada pada posisi vertikal untuk menopang beban balok. Kolom praktis berfungsi untuk menahan dinding dari gaya lintang agar tidak roboh. Kolom praktis terletak tersembunyi di dalam dinding dan tidak terlihat dari luar.

E. Jenis Kolom berdasarkan Kelangsingannya

Jenis kolom yang dibedakan berdasrkan kelangsingannya. Antara lain :
  1. Kolom pendek. Kolom pendek masalah tekuk tidak menjadi perhatian dalam perencanaan kolom karena pengaruhnya cukup kecil.
  2. Kolom langsing. Kolom langsing ditekuk perlu diperhitungkan dalam perencanaan kolom.