Facebook

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 26 Juli 2023

SISTEM PLUMBING

 SISTEM PLUMBING

A. Pengertian Plumbing 

Pengertian plumbing adalah sistem pengelolaan air bersih dan air kotor pada bangunan gedung yang didistribusikan keruangan-ruangan yang direncanakan melalui rangkaian instalasi perpipaan, tangki beserta perlengkapannya. Plumbing merupakan sistem instalasi yang mengatur penyediaan air bersih, pendistribusian air bersih ke seluruh ruangan, sistem pembuangan air kotor pada bangunan gedung, baik itu rumah tinggal, perkantoran, tempat peribadatan dan lain sebagainya.


B. Fungsi Plumbing

Instalasi plumbing pada bangunan gedung fungsinya banyak sekali. Berikut ini beberapa fungsi plumbing instalasi plumbing :

Menyediakan sistem penyaluran air bersih pada ruangan-ruangan yang direncanakan.

- Pendistribusian air bersih pada ruangan-ruangan yang direncanakan.
- Menyediakan sistem penyaluran air pembuangan dari ruangan-ruangan yang direncanakan ke tempat tertentu dengan baik dan aman tanpa mencemarkan lingkungan.
- Menyediakan sistem ventilasi udara untuk sirkulasi udara pada area pembuangan air kotor.
- Menyediakan pendistribusian air hujan ke saluran air buangan.
- Menyediakan sistem pencegahan bahaya kebakaran

- Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana untuk kenyamanan pengguna bangunan gedung.



Jumat, 26 Mei 2023

Instalasi Air

A. Instalasi Air Bersih

        Air bersih merupakan jenis air yang bermutu dengan kualitas baik. Air dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya untuk keperluan minum, mandi, memasak, mencuci, membersihkan perabot rumah tangga, membersihkan rumah dan lain sebagainya. Untuk menjaga kualitas air maka kita harus menjaga dan melestarikan lingkungan agar tidak terjadi pencamaran lingkungan.

    Instalsi saluran air bersih merupakan suatu perencanaan sistem pembangunan saluran air bersih. Air bersih yang berasal dari sumber air yang disalurkan melalui penyaluran dengan menggunakan instalasi perpipaan dan menyalurkannya ke  bak penampungan air atau langsung memalui kran. 


Jumat, 24 Maret 2023

Instalasi Listrik

 A. Pengertian Instalasi Listrik

    Energi listrik merupakan kebutuhan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rata-rata semua peralatan yang kita gunakan semua menggunakan energi listrik.  Sumber energi listrik yang digunakan masyarakat Indonesia kebanyakan bersumber dari PLN (Perusahaan Listrik Negara). Sistem yang mengatur pendistribusian energi listrik dari penyedia sumber energi sampai ke perangkat elektronik yang disebut sistem elektrikal. Sistem elektrikal ini harus dipasang sesuai dengan peraturan instalasi listrik yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk memenuhi standar keamanan dan keselamatan bangunan serta penghuni bangunan tersebut. 

B. Sistem Elektrikal

Berikut ini adalah peralatan sistem elektrikal pada bangunan gedung, antar lain :
  1. Barganinser adalah alat penghubung antara arus listrik dari luar bangunan gedung (tiang PLN) ke instalasi listrik yang berada di dalam bangunan gedung. Bargainser ada dua macam. Yaitu  bargainser analog dan bargainser digital. bargainser terdiri dari Miniature Circuit Breaker (MCB), meter listrik, spin control.
  2. Arde atau grounding adalah alat yang dipasang di dalam tanah. Arde berfungsi untuk menyalurkan listrik ke tanah jika terjadi aliran listrik yang besar akibat kebocoran, induksi tegangan listrik, atau kegagalan isolasi pada instalasi listrik. 
  3. Pengaman listrik berfungsi untuk memutus aliran listrik jika terjadi hubungan singkat atau korsleting listrik. Pengaman listrik ada dua macam. Antara lain pengaman lebur dan pengaman termal.
  4. Sakelar berfungsi sebagai penyambung dan pemutus aliran listrik pada suatu penghantar. Saklar dibedakan menjadi dua. Antara lain sakelar on-off dan sakelar push-on. Berdasarkan tombol tiap unit dibedakan menjadi dua. Antara lain sakelar tunggal, sakelar majemuk. 
  5. Stop kontak berfungsi sebagai penghubung antara listrik dengan peralatan elektronik. Berdasarkan pemasangannya stop kontak dibedakan menjadi dua. Antara lain stop kontak in-bow dan stop kontak out-bow.
  6. kabel adalah saluran tempat arus listrik yang mengalir sampai ke peralatan elektronik.

Selasa, 07 Maret 2023

Konstruksi Kusen Pintu dan Jendela

 A. Pengertian Kusen

    Kusen merupakan salah satu bagian dari konstruksi yang terletak pada dinding bangunan yang mempunyai fungsi sebagai perletakan dan dudukan daun pintu dan daun jendela. Kusen pintu dan jendela merupakan sarana penghubung antar ruang. Fungsi dari kusen pintu dan jendela adalah untuk sirkulasi udara antar ruang dan sebagai sarana masuknya sinar matahari masuk ke dalam ruangan. 

Dokumentasi : pribadi
Gambar 1. Lubang untuk perletakan kusen jendela

Dokumentasi : Pribadi
Gambar 2. Lubang untuk perletakan kusen jendela



Dokumentasi : Pribadi
Gambar 3. Lubang untuk perletakan kusen pintu dan jendela

B. Fungsi Kusen

    Kusen berfungsi sebagai tempat perletakan daun pintu, daun jendela, Bovenlicht. Pemasangan kusen harus benar. Agar perletakan daun pintu, daun jendela maupun bovenlicht tidak miring. Sehingga pintu, jendela maupun bovenlicht tampak kokoh, kuat serta awet. 

C. Jenis Kusen

Kusen memiliki berbagai jenis yang dibedakan menurut fungsi dan perletakannya. Antara lain :
  1. Kusen pintu adalah kusen rangka perletakan untuk daun pintu. Pada kusen pintu biasanya terdapat lubang untuk penerangan dan sirkulasi udara.
  2. Kusen jendela adalah rangka untuk perletakan daun jendela. Pada kusen jendela dibuat agar daun jendela bisa dibuka dan di tutup untuk sirkulasi udara. Namun ada juga bagian kusen yang daun jendelanya dipasang mati dalam kusen. sehingga tidak bisa di buka. 
  3. Kusen bovenlicht adalah rangka kusen yang dibuat untuk penempatan kaca. Sehingga udara maupun cahaya bisa masuk ke dalam ruangan. 
  4. Kusen gendong (kombinasi) adalah rangka kusen pintu dan jendela yang dibuat dijadikan satu secara utuh dan tidak terpisah. Kusen model ini biasanya diletakkan sebagai pintu utama pada ruang tamu atau ruang keluarga yang letaknya bagian samping.

D. Bagian-bagian Kusen

Kusen memiliki struktur rangka untuk menopang daun pintu maupun daun jendela. Bagian-bagian kusen antara lain :
  1. Tiang kusen adalah bagian dari kusen yang digunakan sebagai pembatas antara dinding dengan daun pintu maupun daun jendela.
  2. Telinga kusen adalah bagian ambang (dorpel) yang ditanam ke dalam dinding yang fungsinya untuk menahan gerakan kusen ke depan atau ke belakang. Serta memperkokoh kedudukan dan ikatan kusen dengan dinding bagian atas. Ukuran panjang 10-15 cm. 
  3. Angkur adalah bagian dari kusen yang berfungsi untuk memperkokoh kusen pada dinding serta untuk menahan gerakan daun pintu maupun jendela. Untuk angkur biasanya menggunakan besi 3/4" dengan panjang 20 cm serta kait ujung 5-10 cm.
  4. Sponneng adalah bagian tiang kusen yang dijadikan sebagai tempat melekatnya daun pintu maupun daun jendela pada kusen. Sponneng juga berfungsi sebagai penutup celah dalam 1-1,5 cm, lebar 3-4 cm atau menyesuaikan ketebalan daunnya.
  5. Ambang kusen (dorpel) adalah bagian dari kusen yang berfungsi untuk menahan beban diatas kusen.
  6. Alur kapur adalah bagian dari tiang kusen yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen ke depan atau ke belakang akibat gerakan di buka dan ditutupnya pintu maupun jendela. 
  7. Duk/Neut adalah campuran beton pada bagian bawah kusen yang berbatasan dengan muka laintai yang berfungsi sebagai penahan gerakan tiang ke segala arah dan mencegah masuknya rembesan air dari lantai ke atas ke dalam kayu kusen. 

E. Material Kusen

    Untuk membuat kusen ada beberapa jenis pilihan bahan material yang dapat digunakan. Tentunya pilihan bahan material tersebut disesuaikan dengan keinginan dari pemilik bangunan. Masing-masing pilihan bahan material tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini merupakan pilihan bahan material untuk kusen :
  1. Kusen dari bahan material kayu.
  2. Kusen dari bahan material cor atau beton bertulang.
  3. Kusen dari bahan aluminium.
  4. Kusen dari bahan PVC.
  5. Kusen dari bahan fiberglass
  6. Kusen dari bahan besi.

F. Macam-macam Kusen

  1. Kusen pintu. Kusen pintu adalah konstruksi sebagai akses jalan keluar dan masuknya orang , barang ke dalam ruangan.
  2. Kusen jendela adalah konstruksi bukaan pada dinding yang berguna untuk memasukkan sinar matahari ke dalam ruangan dan membantu sirkulasi udara dalam ruangan.
  3. Lubang angin atau ventilasi atau bovenlicht adalah konstruksi yang berguna untuk membantu pertukaran udara dari luar ruangan dan udara di dalam ruangan pada saat pintu dan jendela dalam keadaan tertutup. Dengan adanya lubang angin atau ventilasi atau bovenlicht  maka sirkulasi udara dalam ruangan atau pergantian udara di dalam ruangan dapat tetap berlangsung dengan baik.

G. Ukuran Kusen Pintu

Dalam merencanakan pembuatan kusen pintu harus ada ukuran tinggi pintu, lebar pintu. Untuk tinggi pintu ditentukan berdasarkan tinggi orang normal yaitu 1.60 meter ditambah tinggi bebas 0.40 meter sampai dengan 0.60 meter. Untuk lebar pintu ditentukan berdasarkan tempat dan fungsi dari pintu tersebut.  
  1. Pintu ruang tamu. Lebar antara 1.00 meter s.d 1.20 meter.
  2. Pintu ruang tidur. Lebar 0.80 meter.
  3. Pintu KM/WC. Lebar antara 0.60 meter s.d 0.70 meter.
  4. Pintu utama kantor. Lebar maksimal 3.00 meter.
  5. Pintu untuk garasi, gudang. Direncnakan tinggi kendaraan ditambah 0.40 meter s.d 0.60 meter. Tinggi maksimum 2.50 meter. Lebar minimum 3.00 meter.
  6. Pintu untuk bangunan monumental. Lebar direncanakan menggunakan sklasa monumental disesuaikan dengan proporsi bangunannya. 

H. Ukuran Kusen Jendela

Dalam merencanakan pembuatan kusen jendela ukurannya disesuaikan dengan ukuran model dan fungsi ruangan.
  1. Ukuran tinggi ambang atas jendela dibuat sama dengan tinggi ambang atas pintu agar tampak sesuai. Tinggiambang bawah darikusen jendela juga harus disesuaikan dengan fungsi rungan.
  2. Ukuran jendela untuk ruang tidur biasa menggunakan ukuran 0.80 meter s.d 1.20 meter dari lantai.
  3. Ukuran untuk ruang tamu atau ruang keluarga menggunakan ukuran 0.20 meter s.d 0.40 meter agar ruangan memperoleh penerangan yang cukup terutama di siang hari. 

I. Kusen Jendela Bovenlicht

    Kusen jendela bovenlicht berfungsi sebagai sarana untuk sirkulasi udara pada ruangan. Bovenlicht biasanya terpasang pada dinding bagian atas di dapur atau kamar mandi/WC. Bovenlicht memiliki  dua ambang. Yaitu ambang atas dan ambang bawah. Pada bagian ambang atas biasanya dibuat dengan sambungan pen dengan lubang terbuka. Sedangkan pada bagian ambang bawah sambungan yang digunakan pada pertemuan antara tiang dengan ambang bawah. Pada bovenlicht dipasang dua buah kaca yang dipasang pada bagian atas dan pada bagian bawah dengan ukuran yang dibuat melebihi sebagian dari tinggi bukaan kusen jendela bovenlicht. Untuk bagian tepi dari kaca tersebut diberi list dari kayu yang fungsinya untuk menjepit kaca agar kedudukan kaca tidak goyang dan agar kaca tidak mudah runtuh.


Dokumentasi : Pribadi
Gambar 4. Kusen jendela bovenlicht pada kamar mandi/WC


Dokumentasi : Pribadi
Gambar 5. Kusen jendela bovenlicht kamar mandi?WC

Sekian pembahasan artikel tentang "Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela". Semoga bermanfaat bagi para pembaca semua. Terimakasih. 


Jumat, 03 Maret 2023

Soal Pilihan Ganda Konstruksi Dinding dan Lantai Bangunan

 Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban A, B, C, D atau E dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling banar.

Pertanyaan :
Pemasangan keramik, granit, ubin, marmer atau bahan finising penutup lantai lainnya tergantung dari bentuk ruangan dan tata letak...
A. Pintu
B. Lubang pintu
C. Jendela
D. Lubang jendela
E. Bovenlight
Pembahasan :
Pemasangan keramik, granit, ubin, marmer atau bahan finishing penutup lantai lainnya tergantung dari bentuk ruang dan tata letak lubang pintu. Karena pemasangan keramik, granit, ubin, marmer atau bahan finishing penutup lantai lainnya pemasangannya berpedoman pada pintu utama. Dan untuk mendapatkan pemasangan yang baik harus memperhatikan perencanaan secara menyeluruh,  karena semua ruangan tersebut saling berkaitan. 

Pertanyaan :
Ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan            pelaksanaan pembuatan maupun perbaikan bangunan disebut...
A. Bangunan
B. Bangunan gedung
C. Pengertian bangunan
D. Ilmu bangunan gedung
E. Pengertian bangunan gedung
Pembahasan :
Bangunan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembuatan maupun perbaikan bangunan. 

Pertanyaan :
Pada pernyataan dibawah ini yang bukan termasuk bangunan teknik sipil basah adalah...
A. bendungan
B. irigasi
C. Bangunan rumah tinggal
D. Jembatan
E. Dermaga
Pembahasan :
Bangunan teknik sipil kering meliputi : bangunan rumah tinggal, gereja, masjid, monumen, hotel, mall, gedung-gedung, pabrik dan lain sebagainya.
bangunan teknik sipil basah meliputi : bangunan irigasi, bendungan, pelabuhan, jembatan dermaga, turap-turap, saluran air dan lain sebagainya. 

Pertanyaan :
Pondasi merupakan bangunan bagian...
A. Bawah
B. Atas
C. Tengah
D. Samping kanan
E. Samping kiri
Pembahasan :
menurut susunannya pembangian bangunan gedung dibagi 2. Yaitu bangunan bagian bawah dan bangunan bagian atas.
Bangunan bagian bawah meliputi : bagian-bangian bangunan yang terletak dibawah muka lantai yang ada didalam tanah. misalnya pondasi.
Bangunan bagian atas melipuri : dinding, kolom, ring balok, balok, jendela, pintu, rangka atap.

Pertanyaan :
Pasangan batu bata untuk dinding disusun menggunakan adukan (spesi)...
A. 1 PC (Portland Cemant) : 1 pasir
B. 1 PC (Portland Cemant) : 2 pasir
C. 1 PC (Portland Cemant) : 3 pasir
D. 1 PC (Portland Cemant) : 4 pasir
E. 1 PC (Portland Cemant) : 7 pasir 
Pembahsan :
Pasangan batu bata untuk dinding disusun menggunakan adukan (spesi) adalah 1 PC (Portland Cemant) : 4 pasir (5 pasir atau 6 pasir)

Pertanyaan :
Setiap lapisan untuk pekerjaan pemasangan batu bata disusun menggunakan adukan (spesi) dengan ketebalan... 
A. 0,5 - 1,5 cm
B. 0,6 - 1,5 cm
C. 0,7 - 1,5 cm
D. 0,8 - 1,5 cm
E. 0,9 - 1,5 cm
Pembahasan :
Setiap lapisan untuk pekerjaan pemasangan batu bata disusun menggunakan adukan (spesi) dengan ketebalan 0,8 - 1,5 cm dan pada umumnya 1 cm.

Pertanyaan :
Ciri-ciri batu bata yang baik adalah...
A. Permukaannya kasar, warnanya merah merata, jika dipukul bunyinya nyaring, tidak mudah hancur.
B. Permukaannya kasar, warnanya merah merata, jika dipukul bunyinya nyaring.
C. Permukaannya kasar, warnanya merah merata.
D. Permukaannya kasar, warnanya merah merata
E. Permukaannya halus, warnanya merah merata, jika dipukul bunyinya nyaring, tidak mudah hancur
Pembahasan :
Ciri-ciri batu bata yang baik adalah :
permukaannya kasar, warnanya merah merata, jika dipukul bunyinya nyaring, tidak mudah hancur.

Pertanyaan :
Pak Andi ingin mendirikan gudang dengan ukuran panjang dinding 10 meter dan tingi dinding 4 meter dengan menggunakan adukan 1:3 (PC (Portland Cemant) :pasir). Ukuran bata merah yang di gunakan 23 cm x 11 cm x 5 cm, maka kebutuhan bata merah 70 buah/meter persegi. Berapa buah jumlah bata merah yang dibutuhkan ?...
A. 2.500 buah bata merah
B. 2.600 buah bata merah
C. 2.700 buah bata merah
D. 2.800 buah bata merah
E. 2.900 buah bata merah
Pembahasan :
Luas dinding = 10 meter x 4 meter = 40 meter persegi.
Jadi bata merah yang dibutuhkan = 70 x 40 =2.800 buah bata merah.

Pertanyaan :
Jika dilihat dari macamnya dinding dapat digolongkan menjadi tiga bagian. Yaitu...
A. Dinding interior, dinding ekseterior, dinding arsitektural
B. Dinding interior, dinding ekseterior, dinding artistik
C. Dinding interior, dinding ekseterior, dinding fungsi khusus
D. Dinding interior, dinding ekseterior, dinding ornamental
E. Dinding interior, dinding ekseterior, dinding klasikal
Pembahasan :
Dilihat dari macamnya dinding dapat digolongkan menjadi tiga bagian. Antara lain :
Dinding interior, dinding ekseterior, dinding fungsi khusus.

Pertanyaan :
Pada pertanyaan dibawah ini manakah yang bukan termasuk fungsi dinding...
A. Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir dan sebagainya yang bersumber dari alam
B. Sebagai penahan kebisingan untuk ruangan yang memerlukan ambang kekedapan suara 
C. Sebagai tempat penyimpanan surat-surat berharga (misalnya untuk brankas di bank)
D. Sebagai fungsi artistik tertentu
E. Sebagai penahan 
Pembahasan :
Fungsi dinding :
  1. Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir dan sebagainya yang bersumber dari alam
  2. Sebagai penahan kebisingan untuk ruangan yang memerlukan ambang kekedapan suara 
  3. Sebagai tempat penyimpanan surat-surat berharga (misalnya untuk brankas di bank
  4. Sebagai fungsi artistik tertentu
 

Selasa, 21 Februari 2023

Konstruksi Dinding Bata

 A. Pengertian Bangunan Gedung

    Bangunan gedung adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, pembuatan serta perbaikan (renovasi) pada bangunan gedung. 

Berikut ini pengertian bangunan gedung menurut undang-undang nomor 28 tahun 2022 :
  1. Bangunan gedung adalah wujud fisik pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya baik itu untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
  2. Penyelenggaraan bagunan gedung adalah kegiatan pembangunan gedung yang meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan pelestarian, dan pembongkaran.
  3. Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan memanfaatkan bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan dan pemeriksaan secara berkala.
  4. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan dan gedung beserta prasarana dan sarananya agar selalu laik fungsi.
  5. Perawatan adalah kegiatan perbaikan dan/atau mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi.
  6. Pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian bangunan gedung komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung.
  7. Pelestarian adalah kegiatan perawatan, pemugaran, serta pemeliharaan bangunan gedung dan lingkungannya untuk mengembalikan keandalan bangunan tersebut sesuai dengan aslinya atau sesuai dengan keadaan menurut periode yang dikehendaki.
  8. Pembongkaran adalah kegiatan membongkar atau merobohkan seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya.
  9. Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan yang menurut hukum sah sebagai pemilik bangunan gedung.
  10. Pengguna bangunan gedung adalah pemilik bangunan gedung dan/atau bukan pemilik bangunan gedung berdasarkan kesepakatan dengan pemilik bangunan gedung yang menggunakan dan/atau mengelola bangunan gedung atau bagian bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan. 
  11. Pengkaji teknis adalah orang perorangan, atau badan hukum yang mempunyai sertifikat keahlian untuk melaksankan pengkajian teknis atas kelaikan fungsi bangunan gedung sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 
  12. Masyarakat adalah perorangan, kelompok, badan hukum atau usaha, dan lembaga atau organisasi yang kegiatannya dibidang bangunan gedung, termasuk masyarakat hukum adat dan masyarakat ahli, yang berkepentingan dengan penyelenggaraan bangunan gedung. 
  13. Prasarana dan sarana bangunan gedung adalah fasilitas kelengkapan di dalam dan di luar bangunan gedung yang mendukung pemenuhan terselenggaranya fungsi bangunan gedung. 
  14. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta menteri.
  15. Pemerintah daerah adalah Kepala daerah kabupaten atau kota beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai badan eksektif daerah keduali untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah gubernur.
Bangunan gedung dibuat atau didirikan bertujuan untuk :
  1. Jika bangunan tersebut berupa bangunan rumah tinggal maka tujuannya adalah dibuat sebagai tempat tinggal atau sebagai tempat pembinaan keluarga. 
  2. Jika bangunan tersebut berupa kantor maka tujuannya adalah sebagai tempat pelayanan umum untuk masyarakat.
Dalam pembuatan atau pendirian bangunan gedung dilakukan oleh beberapa orang pekerja serta dana yang mencukupi agar bangunan gedung tersebut terwujud sesuai dengan perencanaan. 

B. Jenis Bangunan

Berikut ini adalah jenis-jenis bangunan gedung. Jenis-jenis bangunan gedung dibedakan menjadi :
  1. Bangunan teknik sipil kering yang meliputi bangunan rumah tinggal, gedung-gedung, monumen, baprik, tempat peribadatan seperti (masjid, gereja, wihara, pura) dan sebagainya.
  2. Bangunan teknik sipil basah yang meliputi bendungan, bangunan irigasi, saluran air, dermagapelabuhan, turap-turap, jembatan dan lain sebagainya.
Jenis bangunan dibedakan menjadi 3 bagian besar yang dikelola oleh Direktorat jendral meliputi :
  1. Bangunan gedung.
  2. Bangunan air.
  3. Jalan dan jembatan.
Jenis bahan bangunan yang digunakan untuk bangunan gedung ada beberapa. Antara lain :
  1. Kayu.
  2. Bambu.
  3. Bata.
  4. Beton.
  5. Baja.
  6. Besi.
  7. Aluminium.
  8. Plastik, dan lain sebagainya.

C. Fungsi Bangunan

Pembuatan atau pendirian bangunan gedung berfungsi agar :
  1. Kuat.
  2. Awet.
  3. Tidak mudah rusak.
  4. Sehat untuk ditempati baik itu sebagai tempat tinggal, perkantoran, tempat pelayanan umum.
  5. Biaya pembuatan atau pendirian bangunan yang sesuai dengan perencanaan. dengan kata lain murah dan tidak terjadi pembengkakan biaya pada saat pembuatan atau pendirian bangunan.

D. Bagian-bagian Bangunan

Bagian-bagian bangunan gedung menurut susunannya dibagi menjadi :
  1. Bangunan bawah adalah bagian-bagian yang terletak dibawah muka lantai yang ada dalam tanah. Bangunan bawah dibuat untuk menahan berat bangunan diatasnya termasuk berat pondasi itu sendiri. Maka bangunan bawah harus dibuat yang kuat dan tidak mudah bergerak atau bergeser dari kedudukannya dan stabil.
  2. bagian atas adalah bagian-bagian yang ada diatas muka lantai seperti dinding,kolom, kusen pintu dan jendela, ring balok, balok serta rangka atap. Bangunan atas merupakan bagian-bagian bangunan yang terletak diatas bangunan bawah. Sehingga seluruh bagian dari berat bangunan atas diteruskan ke bangunan bawah sampai ke tanah dasar.

E. Tujuan Bangunan Gedung Didirikan

Dinding adalah bagian bangunan yang dipasang sevara vertikal sebagai pemisah antar ruang baik itu ruang dalam maupun ruang luar.
 

F. Konstruksi Dinding Bata

    Dinding adalah bagian bangunan yang dipasang secara vertikal sebagai pemisah antar ruang baik itu ruang dalam maupun ruang luar. 
Ilmu konstruksi dinding adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi suatu area baik itu bagian interior maupun bagian eksterior pada suatu bangunan gedung.

Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 1. Gambar konstruksi dinding bata ringan


Bagian bangunan atas pada bangunan terdiri dari :
  1. Dinding.
  2. Kusen pintu dan jendela.
  3. Ring balok.
  4. Balok.
  5. Rangka atap.
Dinding pada bangunan gedung berfungsi sebagai :
  1. Penutup atau pembaras antar ruang pada bangunan gedung.
  2. Keamanan (dari alam, lingkungan atau manusia).

G. Menggambar Konstruksi Dinding Bata

Batu bata atau bata merah dibuat dari campuran tanah liat dan air. Proses pembuatannya dengan mengaduk kedua bahan tersebut menjadi pulen sehingga campuran tersebut rata dan kental. Kemudian di cetak, dikeringkan dan dibakar. 
Di Indonesia tentang ukuran batu bata belum ada ukuran yang pasti (standart). Namun demikian ada persyaratan yang mutlak. Yaitu :
Panjang batu bata = 2 x lebar batu bata + satu tebal lapisan perekat. (Vertikal).
Lebar batu bata = 2 x tebal batu bata + satu tebal lapisan perekat. (Horizontal/mendatar).
                              lebar batu bata - 1 cm
 Tebal batu bata = __________________
                                             2

Contoh :
tebal batu bata (t) diambil        = 5,5 cm
Lebar batu bata                        = (2 x 5,5) + cm = 12 cm
Panjang batu bata                     = (2 x 12) + 1 cm = 25 cm

Batu bata yang dibuat diperusahaan besar atau pabrik yang menggunakan tenaga mesin terdiri dari macam-macam ukuran. Antara lain :
  1. Batu bata utuh.
  2. 3/4 panjang batu bata.
  3. 1/2 panjang batu bata.
  4. 1/4 panjang batu bata dengan lebar utuh.
  5. 1/2 lebar batu bata dengan panjang utuh.
Keterangan :
Panjang batu bata = bujur =b, panjangnya ± - 25 cm
lebar batu bata = kepala = k, lebarnya ± 11 - 12 cm
Tebal batu bata ±5 - 55 cm

Konstruksi dinding batu bata disusun menggunakan adukan spesi. Adukan spessi terbuat dari campuran agregat dengan perbandingan campuran isi yang berbeda-beda tergantung dari ketersediaan bahan campuran yang ada didaerah masing-masing. 
Berikut ini variasi campuran spesi :
  1. 1 kapur : 1 semen merah : 2 pasir.
  2. 1 kapur : 3 tras.
  3. 1 Portland Cement (PC) : 4 pasir (5 pasir atau 6 pasir).
  4. 1 Portland Cement (PC) : 1 tras : 3 pasir.
Keterangan :
Portland Cement (PC) dan kapur berfungsi sebagai 

Senin, 13 Februari 2023

Pekerjaan Konstruksi Tangga pada Bangunan Gedung

 A. Pengertian Tangga

    Tangga merupakan sebuah konstruksi atau sarana atau utilitas penghubung vertikal antara dua level yang berbeda ketinggiannya. Konstruksi tangga adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai alat penghubung antara lantai tingkat satu dengan lainnya pada suatu bangunan. 

Syarat-syarat konstruksi tangga :

  1. Dibuat atau dipasang pada tempat yang mudah dijangkau dan setiap orang pasti membutuhkannya.
  2. Mendapat penerangan alami yang cukup terutama pada siang hari.
  3. Konstruksi tangga mudah dilalui.
  4. Konstruksi tangga berbentuk sederhana dan layak pakai.


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 1 : Konstruksi tangga beton




Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 2 : Konstruksi tangga beton

C. Macam-macam Bentuk Tangga

  1. Tangga lurus.
  2. Tangga serong.
  3. Tangga baling.
  4. Tangga putar.
  5. Tangga perempatan.
  6. Tangga dengan bordes.
  7. Tangga bordes dua lengan.
  8. Tangga bordes tiga lengan.
  9. Tangga dua perempatan.
  10. Tangga dengan permulaan perempatan.
  11. Tangga dengan penghabisan perempatan.

D. Jenis-Jenis Tangga

Berikut ini adalah jenis-jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya. Terdiri dari :
  1. Tangga permanen, dan 
  2. Tangga non permanen. 
Berikut ini adalah jenis-jenis tangga berdasarkan materialnya. Terdiri dari :
  1. Konstruksi tangga kayu.
  2. Konstruksi tangga baja.
  3. Konstruksi tangga beton.
  4. Konstruksi tangga batu/bata.
  5. Eskalator.

D. Bagian-Bagian Tangga

Konstruksi tangga pada bangunan ada beberapa bagian. Antara lain :
  1. Ibu tangga. Ibu tangga merupakan bagian tangga yang berfungsi untuk mengikat anak tangga. Material yang biasa digunakan untuk membuat ibu tangga antara lain dari bahan beton bertulang, kayu, baja, pelat baja, baja profil canal, serta besi. Kombinasi antara ibu tangga dan anak tangga antara lain beton bertulang dapat di kombinasikan dengan bahan papan kayu, bahan baja, bahan. 
  2. Anak tangga. Anak tangga merupakan bagian tangga yang berfungsi sebagai pijakan untuk naik turun. Karena anak tangga ini pasti dilalui untuk arah naik dan arah turun pengguna atau pemilik bangunan tersebut. Proporsi anak tangga merupakan perbandingan antara anak tangga (a) dengan lebar anak tangga (b). Rumus yang digunakan adalah lebar anak tangga (b) + 2 anak tangga (a) = 60. Maka apabila lebar anak tangga misalkan 25 cm maka tinggi anak tangga 17,5 cm. Untuk ukuran lebar anak tangga ini tidak boleh sembarangan. karena penentuan lebar anak tangga tersebut harus dilihat rata-rata ukuran panjang telapak kaki penghuninya. Bahan material anak tangga sebaiknya menggunakan bahan dengan permukaan yang tidak licin dan benar-benar aman untuk dilalui.
  3. Railling atau handrail. Railling atau handrail merupakan bagian tangga yang berupa sandaran tangan atau pegangan yang terletak di samping tangga. Pembuatan railling atau handrail tangga ini harus memperhatikan faktor kenyamanan, keamanan serta keselamatan pengguna tangga. 
  4. Bordes atau landing. Bordes atau landing merupakan bagian tangga sebagai tempat beristirahat atau trasit menuju ke arah tangga berikutnya. Bordes berfungsi sebagai pengubah arah anak tangga. 
  5. Baluster. Baluster merupakan penyangga pegangan tangga. Baluster ini biasanya bentuknya mengarah vertikal. Material baluster biasanya terbuat dari kayu, besi, beton, baja. Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, maka jarak baluster tidak boleh terlalu jauh. Karena pengguna baluster ini ada orang dewasa, anak-anak, balita dan manula. Standart ketinggian baluster antara 90-100 cm. 

Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 3 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 4 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi



Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 5 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 6 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi

E. Sudut Tangga

    Sudut tangga atau kelandaian atau gradien merupakan tingkat ketegakan tangga yang dihitung berdasarkan perbandingan antara sisi tinggi tangga dengan sisi mendatarnya tangga dikalikan 100% . Semakin besar nilai prosentasenya maka tangga tersebut akan semakin curam. Tingkat kelandaian sudut tangga yang ideal adalah sekitar 45%. Jadi kemiringan sudut tangga yang nyaman untuk dilalui antara 25 derajat sampai dengan 40 derajat. 

Berikut ini jenis-jenis kelandaian tangga :
  1. Lantai miring antara 6 derajat s.d 20 derajat.
  2. Tangga landai antara 20 derajat s.d 24 derajat.
  3. Tangga biasa antara 24 derajat s.d 45 derajat.
  4. Tangga curang, tangga hemat antara 45 derajat s.d 75 derajat.
  5. Tangga naik, antara 75 derajat s.d. 90 derajat. 
Berikut ini adalah ukuran lebar tangga yang memungkinkan untuk dapat dilalui, antara lain :
  1. Lebar tangga yang dapat dilalui 1 orang lebih kurang 80 cm.
  2. Lebar tangga yang dapat dilalui 2 orang lebih kurang 120 cm.
  3. Lebar tangga yang dapat dilalui 3 orang lebih kurang 160 cm.