About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 07 Desember 2022

PEKERJAAN FINISHING LANTAI

 PEKERJAAN FINISHING LANTAI

Lantai adalah permukaan bawah ruangan pada bangunan gedung. Pada sebuah bangunan gedung, lantai memiliki fungsi dan peranan penting dalam membentuk karakter ruangan. Sebelum melakukan pekerjaan finishing lantai terlebih dahulu pada permukaan dasar tanah harus di urug. Pengurugan permukaan tanah dilakukan bertujuan agar tidak terjadi penyusutan tanah yang berakibat konstruksi lantai tidak kokoh, kepadatan tanah kurang dan lantai menjadi pecah. 

A. Pengertian Pekerjaan Finishing Lantai

Pekerjaan finishing lantai adalah pekerjaan bangunan yang dilakukan pada lantai dengan melapisi lantai tersebut menggunakan material penutup lantai. Untuk material penutup lantai banyak sekali pilihan bahan, model, dan bentuknya. Hal ini dapat disesuaikan dengan fungsi ruangan serta tema desain interior, kebutuhan dan juga anggaran yang disediakan. 

B. Jenis Penutup Lantai

Pilihan material penutup lantai banyak sekali jenisnya. Berikut ini jenis-jenis penutup lantai yang bisa digunakan untuk pekerjaan finishing lantai. Antara lain :
  • Keramik
  • Granit
  • Parket
  • Vinyl
  • Lantai acian
  • Batu alam
  • Karpet
  • Mozaik

C. Menghitung Kebutuhan Penutup Lantai

Menghitung volume kebutuhan penutup lantai
Rumus :
V = ƩL

Keterangan :
V   = Volume lantai ruangan (satuan m²)
ƩL = jumlah luas lantai yang akan dipasangi material penutup lantai (satuan m²)

Untuk material penutup lantai yang digunakan disesuaikan dengan fungsi ruangan serta tema desain interior, kebutuhan dan juga anggaran yang disediakan oleh pemilik bangunan.



Demikian tulisan tentang pekerjaan finishing lantai beserta pengertian pekerjaan finishing lantai, jenis penutup lantai, menghitung kebutuhan penutup lantai. Semoga tulisan ini dapat membantu para pembaca dalam memahami pekerjaan finishing lantai. Terimakasih.



Daftar Pustaka :

Gatot Susanta, 2009. Panduan Lengkap Membangun Rumah Bertingkat. Jakarta: Griya kreasi.

A.G. Tamrin. 2008. Teknik Konstruksi bangunan gedung Jilid 1 untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Selasa, 06 Desember 2022

LANTAI BANGUNAN GEDUNG

 PEKERJAAN LANTAI

Lantai merupakan salah satu komponen pada sebuah bangunan yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa lantai sebuah bangunan belum dapat dikatakan layak untuk ditempati. Karena lantai dapat memberikan perlidungan kenyamanan bagi penghuni atau pemilik bangunan tersebut.  

A. Pengertian Lantai

Lantai adalah permukaan bawah ruangan pada bangunan. Peranan lantai pada bangunan sebagai penunjang aktivitas yang terjadi dalam ruangan. Karena setiap ruangan pasti memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pemilihan bahan material lantai sangat berperan sekali dalam membentuk karakter dari ruangan tersebut.

B. Fungsi Lantai

Berikut ini adalah beberapa fungsi lantai. Antara lain :
  • Pemisah antar level ketinggian pada ruangan.
  • Sebagai penahan naiknya air bawah tanah ke bagian bangunan.
  • Penunjang aktifitas yang terjadi dalam ruangan.
  • Sebagai penahan beban-beban yang ada diatasnya. Misalnya furniture dan mebeleir
  • Sebagai penahan struktur bangunan untuk beberapa hal tertentu. Misalnya lift, reservoar dan lain sebagainya.
  • Sebagai penahan api misalnya untuk gedung-gedung tertentu yang menyimpan surat-surat berharga, brankas, safety box dan lain sebagainya.
  • Sebagai penahan cahaya agar tidak masuk ke dalam ruangan, hembusan angin kencang, curah hujan yang turun pada saat musim penghujan, banjir yang datang secara tiba-tiba dan lain sebagainya yang bersumber dari alam.
  • Sebagai pembatas antara lantai satu, lantai dua dan seterusnya pada gedung bertingkat.
  • Membentuk karakter ruang dengan beberapa pilihan material lantai tertentu.
  • Sebagai pendukung aktifitas seperti berlari-lari, duduk diatas lantai, berjalan dan lain sebagainya.
  • Sebagai peredam kebisingan suara pada suatu ruangan yang memerlukan kekedapan suara. Misalnya studio untuk siaran TV maupun siaran radio, studio untuk rekaman musik, dan lain sebagainya.

Gambar : Contoh gambar lantai pada bangunan gedung
Sumber : Foto dokumen pribadi

Gambar : Contoh gambar lantai teras pada bangunan gedung
Sumber : Foto dokumen pribadi

C. Jenis Lantai

Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis lantai. Antara lain :
  • Lantai interior. Lantai interior merupakan lantai bagian dalam pada sebuah ruangan yang menggunakan pemilihan bahan material yang disuaikaan dengan tema pada ruangan tersebut atau disesuaikan dengan selera dari pemilik bangunan. 
  • Lantai eksterior. Lantai eksterior merupakan lantai bagian luar pada sebuah bangunan dengan menggunakan pemilihan bahan material lantainya yang disesuikan dengan keadaan cuaca pada daerah sekitar. Misalnya bangunan tersebut berada dilokasi yang panas, berada dilokasi yang sering turun hujan atau instensitas curah hujannya lebih tinggi, atau pada daerah yang berada dekat hutan yang memiliki tingkat kerawanan akan didatangi binatang buas tinggi. Sehingga pemilihan jenis material lantainya harus berbeda. 
  • Lantai dengan fungsi khusus atau tertentu. Lantai dengan fungsi khusus atau tertentu merupakan lantai yang dibuat atau didesain khusus sesuai dengan kebutuhan pada suatu ruangan. Misalnya lantai untuk lapangan olahraga, lantai untuk laboratorium, lantai untuk pabrik, lantai untuk tempat parkir, lantai untuk kolam renang. Semua lantai tersebut menggunakan jenis bahan material tertentu disesuaikan dengan fungsi lantai tersebut.

D. Bahan Material Lantai

Untuk komponen bahan material penyusun lantai ada dua. Yaitu :
  1. Lantai beton bertulang. Untuk lantai beton bertulang ada dua jenis yaitu lantai beton pracetak (pengerjaannya biasanya dilakukan di pabrik beton) dan lantai beton bertulang di cor ditempat (penegrjaannya biasanya dilakukan langsung dilokasi proyek, misalnya pengecoran jalan). Ukuran beton pracetak dapat disesuaikan sesuai dengan pemesanan dan kebutuhan dilapangan. Cara pemasangan beton pracetak ini yaitu dengan langsung memasangnya diatas balok beton atau pada rangka baja yang telah disiapkan. 
  2. Lantai beton tidak bertulang. Untuk lantai beton tidak bertulang contohnya lantai beton rabat. Lantai beton rabat biasanya diterapkan untuk beton teras pada bangunan, jalan setapak yang tidak dilalui oleh kendaraan, lantai untuk tempat jemur padi dan palawija hasil pertanian. Pada lantai beton bertulang biasanya menggunakan campuran dengan perbandingan 1:3:5. Yaitu 1 semen : 3 pasir : 5 koral. Lantai beton rabat ini biasanya dibuat dengan ketebalan antara 8 s.d 10 cm.

Diatas merupakan pekerjaan lantai yang meliputi pengertian lantai, fungsi lantai, jenis lantai, dan bahan material lantai. Semoga bermanfaat bagi para pembaca semua. Terimakasih. 

Jumat, 02 Desember 2022

DENAH BANGUNAN GEDUNG

GAMBAR DENAH BANGUNAN GEDUNG

 A. Pengertian Denah

Denah merupakan suatu bagian terpenting dari gambar konstruksi bangunan, karena denah adalah suatu gambaran mengenai tata letak tempat atau lokasi.

 

Denah berasal dari bahasa latin "planum" yang berarti dasar. 

B. Gambar Denah

Gambar denah merupakan gambar potongan suatu bangunan dalam bidang datar atau horizontal dengan ketinggian antara ±80-100 cm diatas lantai normal (lantai yang mempunyai ketinggian dari titik dagu ±0.00). Gambar denah menunjukkan anatomi ruang pada bangunan dan pergerakan  pada tata ruang  sehingga pada gambar denah bangunan gedung yang terlihat adalah :

  • Potongan dinding.
  • Potongan kolom.
  • Potongan kusen pintu dan jendela.
  • Gambar penempatan perabot (furniture) dan meubelair.
  • Nama dan ketinggian suatu lantai ruangan.
  • Jarak antara dinding ke dinding yang lainnya.
  • Simbol bahan bangunan.
Berikut adalah aturan dalam penggambaran denah :
  • Denah dibuat dengan luasan tampak dan bangunan lengkap dengan detail ukurannya.
  • Denah diberi keterangan nama pada setiap ruangan. 
  • Denah diberi simbol perabot (furniture), meubelair dan bahan penyusun bangunan.
  • Denah diberi elevasi ketinggian lantai.
Sehingga dengan melihat gambar denah pembaca mendapatkan informasi lengkap mengenai bangunan tersebut tanpa harus melihat langsung objek bangunan ke lokasi maupun tanpa harus bertanya pada orang lain. 

C. Tujuan Pembuatan Gambar Denah

Tujuan pembuatan gambar denah adalah untuk menjelaskan ruang tiga dimensional yang direncanakan baik dari segi hubungan saling keterkaitan maupun fungsinya. Gambar denah berisi tentang :
  • Batas antar ruang.
  • Arah dari bukaan pintu dan jendela.
  • Notasi ketinggian lantai.
Denah dibagi menjadi dua jenis. Yaitu :
  • Denah arsitektural, dan
  • Denah struktural.

D. Skala Gambar Denah

Skala gambar denah biasanya dibuat dengan skala 1:100. Artinya setiap 1 meter denah asli dibuat hanya 1 cm denah diatas kertas atau gambar.

E. Elevasi Lantai Pada Gambar Denah

Elevasi lantai adalah ukuran level ketinggian pada lantai. Elevasi lantai pada gambar denah ±0.00 sebagai batas awal perhitungan ketinggian lantai. Sebagai patokan titik awal untuk gambar denah rumah tinggal,  titik awalnya adalah  ruang tamu atau ruang keluarga.  Jika elevasi ketinggian lantai lebih tinggi dari ±0.00 maka diberi kode + (plus) dan untuk ketinggan lantai lebih rendah diberi kode - (minus). Kode + (plus) biasanya digunakan untuk lantai dua dengan ketinggian +400 cm, Bordes dengan ketinggian misalnya +200 cm. Kode - (minus) biasanya digunakan untuk teras, kamar mandi, tempat cuci dan sebagainya.