About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

About me

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 13 Februari 2023

Pekerjaan Konstruksi Tangga pada Bangunan Gedung

 A. Pengertian Tangga

    Tangga merupakan sebuah konstruksi atau sarana atau utilitas penghubung vertikal antara dua level yang berbeda ketinggiannya. Konstruksi tangga adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai alat penghubung antara lantai tingkat satu dengan lainnya pada suatu bangunan. 

Syarat-syarat konstruksi tangga :

  1. Dibuat atau dipasang pada tempat yang mudah dijangkau dan setiap orang pasti membutuhkannya.
  2. Mendapat penerangan alami yang cukup terutama pada siang hari.
  3. Konstruksi tangga mudah dilalui.
  4. Konstruksi tangga berbentuk sederhana dan layak pakai.


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 1 : Konstruksi tangga beton




Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 2 : Konstruksi tangga beton

C. Macam-macam Bentuk Tangga

  1. Tangga lurus.
  2. Tangga serong.
  3. Tangga baling.
  4. Tangga putar.
  5. Tangga perempatan.
  6. Tangga dengan bordes.
  7. Tangga bordes dua lengan.
  8. Tangga bordes tiga lengan.
  9. Tangga dua perempatan.
  10. Tangga dengan permulaan perempatan.
  11. Tangga dengan penghabisan perempatan.

D. Jenis-Jenis Tangga

Berikut ini adalah jenis-jenis tangga berdasarkan sifat permanensinya. Terdiri dari :
  1. Tangga permanen, dan 
  2. Tangga non permanen. 
Berikut ini adalah jenis-jenis tangga berdasarkan materialnya. Terdiri dari :
  1. Konstruksi tangga kayu.
  2. Konstruksi tangga baja.
  3. Konstruksi tangga beton.
  4. Konstruksi tangga batu/bata.
  5. Eskalator.

D. Bagian-Bagian Tangga

Konstruksi tangga pada bangunan ada beberapa bagian. Antara lain :
  1. Ibu tangga. Ibu tangga merupakan bagian tangga yang berfungsi untuk mengikat anak tangga. Material yang biasa digunakan untuk membuat ibu tangga antara lain dari bahan beton bertulang, kayu, baja, pelat baja, baja profil canal, serta besi. Kombinasi antara ibu tangga dan anak tangga antara lain beton bertulang dapat di kombinasikan dengan bahan papan kayu, bahan baja, bahan. 
  2. Anak tangga. Anak tangga merupakan bagian tangga yang berfungsi sebagai pijakan untuk naik turun. Karena anak tangga ini pasti dilalui untuk arah naik dan arah turun pengguna atau pemilik bangunan tersebut. Proporsi anak tangga merupakan perbandingan antara anak tangga (a) dengan lebar anak tangga (b). Rumus yang digunakan adalah lebar anak tangga (b) + 2 anak tangga (a) = 60. Maka apabila lebar anak tangga misalkan 25 cm maka tinggi anak tangga 17,5 cm. Untuk ukuran lebar anak tangga ini tidak boleh sembarangan. karena penentuan lebar anak tangga tersebut harus dilihat rata-rata ukuran panjang telapak kaki penghuninya. Bahan material anak tangga sebaiknya menggunakan bahan dengan permukaan yang tidak licin dan benar-benar aman untuk dilalui.
  3. Railling atau handrail. Railling atau handrail merupakan bagian tangga yang berupa sandaran tangan atau pegangan yang terletak di samping tangga. Pembuatan railling atau handrail tangga ini harus memperhatikan faktor kenyamanan, keamanan serta keselamatan pengguna tangga. 
  4. Bordes atau landing. Bordes atau landing merupakan bagian tangga sebagai tempat beristirahat atau trasit menuju ke arah tangga berikutnya. Bordes berfungsi sebagai pengubah arah anak tangga. 
  5. Baluster. Baluster merupakan penyangga pegangan tangga. Baluster ini biasanya bentuknya mengarah vertikal. Material baluster biasanya terbuat dari kayu, besi, beton, baja. Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, maka jarak baluster tidak boleh terlalu jauh. Karena pengguna baluster ini ada orang dewasa, anak-anak, balita dan manula. Standart ketinggian baluster antara 90-100 cm. 

Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 3 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 4 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi



Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 5 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi


Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 6 : Konstruksi tangga beton dengan railling besi

E. Sudut Tangga

    Sudut tangga atau kelandaian atau gradien merupakan tingkat ketegakan tangga yang dihitung berdasarkan perbandingan antara sisi tinggi tangga dengan sisi mendatarnya tangga dikalikan 100% . Semakin besar nilai prosentasenya maka tangga tersebut akan semakin curam. Tingkat kelandaian sudut tangga yang ideal adalah sekitar 45%. Jadi kemiringan sudut tangga yang nyaman untuk dilalui antara 25 derajat sampai dengan 40 derajat. 

Berikut ini jenis-jenis kelandaian tangga :
  1. Lantai miring antara 6 derajat s.d 20 derajat.
  2. Tangga landai antara 20 derajat s.d 24 derajat.
  3. Tangga biasa antara 24 derajat s.d 45 derajat.
  4. Tangga curang, tangga hemat antara 45 derajat s.d 75 derajat.
  5. Tangga naik, antara 75 derajat s.d. 90 derajat. 
Berikut ini adalah ukuran lebar tangga yang memungkinkan untuk dapat dilalui, antara lain :
  1. Lebar tangga yang dapat dilalui 1 orang lebih kurang 80 cm.
  2. Lebar tangga yang dapat dilalui 2 orang lebih kurang 120 cm.
  3. Lebar tangga yang dapat dilalui 3 orang lebih kurang 160 cm.  



Jumat, 10 Februari 2023

Pekerjaan Balok pada Bangunan gedung

 A. Pengertian Balok

Balok pada bangunan gedung adalah bagian struktur atas yang digunakan untuk dudukan lantai dan pengikat kolom di lantai atas. Struktur balok berfungsi sebagai rangka penguat horizontal pada bangunan yang mendapat tumpuan muatan beban mati (berat sendiri, furnitur, dan lain-lain), dan muatan beban hidup (pergerakan manusia) di lantai atas. 
                                            Sumber : Dokumen pribadi
                                                      Gambar 1 : Pembuatan kolom pada bangunan


                                                      Sumber : Dokumen pribadi
                                                      Gambar 1 : Pembuatan kolom pada bangunan

                                                      Sumber : Dokumen pribadi
                                                      Gambar 1 : Pembuatan kolom pada bangunan

B. Fungsi Balok

Fungsi utama balok pada bangunan gedung adalah  :
  1. Menahan beban /gaya tekan pada bangunan gedung.
  2. Sebagai penutup baja tulangan agar tidak mudah berkarat.
  3. Menahan gaya tarik.
  4. mencegah keretakan pada beton agar tidak melebar.

C. jenis Balok

Jenis balok pada bangunan gedung ada dua jenis.Antara lain :
  1. Balok Beton tidak Bertulang. 
  2. Balok Beton Bertulang adalah jenis balok dengan tulangan agar dapat menahan gaya tarik

D. Jenis Balok dalam Konstruksi

Berikut ini beberapa jenis balok dalam konstruksi, antara lain :
  1. Balok Sederhana
  2. Kontilever
  3. Balok Tritisan
  4. Balok dengan Ujung Tetap
  5. Balok tersuspensi
  6. Balok kontinue atau Balok Menerus


Pekerjaan Kolom pada Bangunan Gedung

 

A. Pengertian Kolom

    Kolom beton atau tiang beton merupakan salah satu elemen dalam struktur bangunan gedung dalam posisi vertikal. Kolom adalah tiang penyangga yang terbuat dari beton bertulang. Kolom beton bertulang ini berfungsi sebagai pengikat pasangan dinding bata dan penerus beton dari atas ke pondasi. Struktur kolom terbuat dari besi dan beton. Besi merupakan material yang tahan terhadap tarikan. beton merupakan material yang tahan terhadap tekanan. 

                                             Sumber : Dokumen pribadi
                                                        Gambar 1. Kolom pada bangunan

B. Fungsi Kolom

    Kolom berfungsi sebagai penerus beban seluruh bangunan gedung ke pondasi. Semua beban pada bangunan gedung yang dimulai dari atap akan diterima oleh kolom. Dan seluruh beban yang diterima oleh kolom akan didistribusikan ke permukaan tanah dibawahnya. Sehingga kolom pada sebuah bangunan gedung memiliki peranan yang sangat penting pada struktur bangunan. Karena keruntuhan dan kegagalan struktur kolom menjadi lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya lantai dan runtuhnya bangunan gedung. 
    Kolom merupakan struktur utama bangunan gedung yang meneruskan berat bangunan dan beban lainnya. Antara lain beban hidup (manusia dan barang). Beban angin (beban dari hembusan angin). Perencanaan perhitungan struktur kolom harus tepat. Selain itu daya dukung kondisi tanah yang akan digunakan sebagai lahan juga harus benar-benar mampu menerima beban dari pondasi dan seluruh bangunan yang ada diatasnya.

C. Jenis Kolom pada Bangunan Gedung

Jenis kolom terbagi menjadi tiga. Antara lain :
  1. Kolom ikat (tied column) atau segi empat atau kolom bujur sangkar dengan tulangan memanjang dan menyengkang. Kolom ini merupakan kolom yang diberi tulangan dengan batang tulangan memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan pada kolom ini berfungsi untuk memengang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh dan kuat pada tempatnya. 
  2. Kolom bundar dengan tulangan memanjang dan menyengkang berbentuk spiral. Kolom spiral  (spiral column) berfungsi untuk memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran pada seluruh bangunan.
  3. Kolom komposit (composite column) adalah gabungan antara beton dan profil baja sebagai pengganti tulangan didalamnya. Komponen struktur tekan dari gabungan antara beton dan profil baja struktur, pipa, atau bube, tanpa tulangan memanjang tambahan yang diikat dengan begel (spiral atau ikat).
                                                        Sumber : Dokumen pribadi
                                                        Gambar 2. Pembangunan kolom utama pada bangunan

D. Jenis Kolom berdasarkan Bentuknya

Jenis kolom yang dibedakan menurut bentuknya. Antara lain :
  1. Kolom utama. Jarak antar kolom pada kolom utama yang paling ideal adalah sekitar 3,5 meter. Jarak antar kolom untuk rumah tinggal bertingkat antara 4 meter sampai dengan 5 meter. Kolom utama memiliki peran yang cukup penting dalam menopang seluruh bagian bangunan secara vertikal. Kolom utama ukurannya lebih besar dari pada kolom praktis. Beban tekuk terberat yang ditahan oleh kolom adalah pada bagian tengah. 
  2. kolom praktis. Jarak antar kolom pada pada kolom praktis antara 3 sampai 4 meter. Kolom praktis berada pada posisi vertikal untuk menopang beban balok. Kolom praktis berfungsi untuk menahan dinding dari gaya lintang agar tidak roboh. Kolom praktis terletak tersembunyi di dalam dinding dan tidak terlihat dari luar.

E. Jenis Kolom berdasarkan Kelangsingannya

Jenis kolom yang dibedakan berdasrkan kelangsingannya. Antara lain :
  1. Kolom pendek. Kolom pendek masalah tekuk tidak menjadi perhatian dalam perencanaan kolom karena pengaruhnya cukup kecil.
  2. Kolom langsing. Kolom langsing ditekuk perlu diperhitungkan dalam perencanaan kolom.

Rabu, 07 Desember 2022

PEKERJAAN FINISHING LANTAI

 PEKERJAAN FINISHING LANTAI

Lantai adalah permukaan bawah ruangan pada bangunan gedung. Pada sebuah bangunan gedung, lantai memiliki fungsi dan peranan penting dalam membentuk karakter ruangan. Sebelum melakukan pekerjaan finishing lantai terlebih dahulu pada permukaan dasar tanah harus di urug. Pengurugan permukaan tanah dilakukan bertujuan agar tidak terjadi penyusutan tanah yang berakibat konstruksi lantai tidak kokoh, kepadatan tanah kurang dan lantai menjadi pecah. 

A. Pengertian Pekerjaan Finishing Lantai

Pekerjaan finishing lantai adalah pekerjaan bangunan yang dilakukan pada lantai dengan melapisi lantai tersebut menggunakan material penutup lantai. Untuk material penutup lantai banyak sekali pilihan bahan, model, dan bentuknya. Hal ini dapat disesuaikan dengan fungsi ruangan serta tema desain interior, kebutuhan dan juga anggaran yang disediakan. 

B. Jenis Penutup Lantai

Pilihan material penutup lantai banyak sekali jenisnya. Berikut ini jenis-jenis penutup lantai yang bisa digunakan untuk pekerjaan finishing lantai. Antara lain :
  • Keramik
  • Granit
  • Parket
  • Vinyl
  • Lantai acian
  • Batu alam
  • Karpet
  • Mozaik

C. Menghitung Kebutuhan Penutup Lantai

Menghitung volume kebutuhan penutup lantai
Rumus :
V = ƩL

Keterangan :
V   = Volume lantai ruangan (satuan m²)
ƩL = jumlah luas lantai yang akan dipasangi material penutup lantai (satuan m²)

Untuk material penutup lantai yang digunakan disesuaikan dengan fungsi ruangan serta tema desain interior, kebutuhan dan juga anggaran yang disediakan oleh pemilik bangunan.



Demikian tulisan tentang pekerjaan finishing lantai beserta pengertian pekerjaan finishing lantai, jenis penutup lantai, menghitung kebutuhan penutup lantai. Semoga tulisan ini dapat membantu para pembaca dalam memahami pekerjaan finishing lantai. Terimakasih.



Daftar Pustaka :

Gatot Susanta, 2009. Panduan Lengkap Membangun Rumah Bertingkat. Jakarta: Griya kreasi.

A.G. Tamrin. 2008. Teknik Konstruksi bangunan gedung Jilid 1 untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Selasa, 06 Desember 2022

LANTAI BANGUNAN GEDUNG

 PEKERJAAN LANTAI

Lantai merupakan salah satu komponen pada sebuah bangunan yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa lantai sebuah bangunan belum dapat dikatakan layak untuk ditempati. Karena lantai dapat memberikan perlidungan kenyamanan bagi penghuni atau pemilik bangunan tersebut.  

A. Pengertian Lantai

Lantai adalah permukaan bawah ruangan pada bangunan. Peranan lantai pada bangunan sebagai penunjang aktivitas yang terjadi dalam ruangan. Karena setiap ruangan pasti memiliki fungsi yang berbeda-beda. Pemilihan bahan material lantai sangat berperan sekali dalam membentuk karakter dari ruangan tersebut.

B. Fungsi Lantai

Berikut ini adalah beberapa fungsi lantai. Antara lain :
  • Pemisah antar level ketinggian pada ruangan.
  • Sebagai penahan naiknya air bawah tanah ke bagian bangunan.
  • Penunjang aktifitas yang terjadi dalam ruangan.
  • Sebagai penahan beban-beban yang ada diatasnya. Misalnya furniture dan mebeleir
  • Sebagai penahan struktur bangunan untuk beberapa hal tertentu. Misalnya lift, reservoar dan lain sebagainya.
  • Sebagai penahan api misalnya untuk gedung-gedung tertentu yang menyimpan surat-surat berharga, brankas, safety box dan lain sebagainya.
  • Sebagai penahan cahaya agar tidak masuk ke dalam ruangan, hembusan angin kencang, curah hujan yang turun pada saat musim penghujan, banjir yang datang secara tiba-tiba dan lain sebagainya yang bersumber dari alam.
  • Sebagai pembatas antara lantai satu, lantai dua dan seterusnya pada gedung bertingkat.
  • Membentuk karakter ruang dengan beberapa pilihan material lantai tertentu.
  • Sebagai pendukung aktifitas seperti berlari-lari, duduk diatas lantai, berjalan dan lain sebagainya.
  • Sebagai peredam kebisingan suara pada suatu ruangan yang memerlukan kekedapan suara. Misalnya studio untuk siaran TV maupun siaran radio, studio untuk rekaman musik, dan lain sebagainya.

Gambar : Contoh gambar lantai pada bangunan gedung
Sumber : Foto dokumen pribadi

Gambar : Contoh gambar lantai teras pada bangunan gedung
Sumber : Foto dokumen pribadi

C. Jenis Lantai

Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis lantai. Antara lain :
  • Lantai interior. Lantai interior merupakan lantai bagian dalam pada sebuah ruangan yang menggunakan pemilihan bahan material yang disuaikaan dengan tema pada ruangan tersebut atau disesuaikan dengan selera dari pemilik bangunan. 
  • Lantai eksterior. Lantai eksterior merupakan lantai bagian luar pada sebuah bangunan dengan menggunakan pemilihan bahan material lantainya yang disesuikan dengan keadaan cuaca pada daerah sekitar. Misalnya bangunan tersebut berada dilokasi yang panas, berada dilokasi yang sering turun hujan atau instensitas curah hujannya lebih tinggi, atau pada daerah yang berada dekat hutan yang memiliki tingkat kerawanan akan didatangi binatang buas tinggi. Sehingga pemilihan jenis material lantainya harus berbeda. 
  • Lantai dengan fungsi khusus atau tertentu. Lantai dengan fungsi khusus atau tertentu merupakan lantai yang dibuat atau didesain khusus sesuai dengan kebutuhan pada suatu ruangan. Misalnya lantai untuk lapangan olahraga, lantai untuk laboratorium, lantai untuk pabrik, lantai untuk tempat parkir, lantai untuk kolam renang. Semua lantai tersebut menggunakan jenis bahan material tertentu disesuaikan dengan fungsi lantai tersebut.

D. Bahan Material Lantai

Untuk komponen bahan material penyusun lantai ada dua. Yaitu :
  1. Lantai beton bertulang. Untuk lantai beton bertulang ada dua jenis yaitu lantai beton pracetak (pengerjaannya biasanya dilakukan di pabrik beton) dan lantai beton bertulang di cor ditempat (penegrjaannya biasanya dilakukan langsung dilokasi proyek, misalnya pengecoran jalan). Ukuran beton pracetak dapat disesuaikan sesuai dengan pemesanan dan kebutuhan dilapangan. Cara pemasangan beton pracetak ini yaitu dengan langsung memasangnya diatas balok beton atau pada rangka baja yang telah disiapkan. 
  2. Lantai beton tidak bertulang. Untuk lantai beton tidak bertulang contohnya lantai beton rabat. Lantai beton rabat biasanya diterapkan untuk beton teras pada bangunan, jalan setapak yang tidak dilalui oleh kendaraan, lantai untuk tempat jemur padi dan palawija hasil pertanian. Pada lantai beton bertulang biasanya menggunakan campuran dengan perbandingan 1:3:5. Yaitu 1 semen : 3 pasir : 5 koral. Lantai beton rabat ini biasanya dibuat dengan ketebalan antara 8 s.d 10 cm.

Diatas merupakan pekerjaan lantai yang meliputi pengertian lantai, fungsi lantai, jenis lantai, dan bahan material lantai. Semoga bermanfaat bagi para pembaca semua. Terimakasih. 

Jumat, 02 Desember 2022

DENAH BANGUNAN GEDUNG

GAMBAR DENAH BANGUNAN GEDUNG

 A. Pengertian Denah

Denah merupakan suatu bagian terpenting dari gambar konstruksi bangunan, karena denah adalah suatu gambaran mengenai tata letak tempat atau lokasi.

 

Denah berasal dari bahasa latin "planum" yang berarti dasar. 

B. Gambar Denah

Gambar denah merupakan gambar potongan suatu bangunan dalam bidang datar atau horizontal dengan ketinggian antara ±80-100 cm diatas lantai normal (lantai yang mempunyai ketinggian dari titik dagu ±0.00). Gambar denah menunjukkan anatomi ruang pada bangunan dan pergerakan  pada tata ruang  sehingga pada gambar denah bangunan gedung yang terlihat adalah :

  • Potongan dinding.
  • Potongan kolom.
  • Potongan kusen pintu dan jendela.
  • Gambar penempatan perabot (furniture) dan meubelair.
  • Nama dan ketinggian suatu lantai ruangan.
  • Jarak antara dinding ke dinding yang lainnya.
  • Simbol bahan bangunan.
Berikut adalah aturan dalam penggambaran denah :
  • Denah dibuat dengan luasan tampak dan bangunan lengkap dengan detail ukurannya.
  • Denah diberi keterangan nama pada setiap ruangan. 
  • Denah diberi simbol perabot (furniture), meubelair dan bahan penyusun bangunan.
  • Denah diberi elevasi ketinggian lantai.
Sehingga dengan melihat gambar denah pembaca mendapatkan informasi lengkap mengenai bangunan tersebut tanpa harus melihat langsung objek bangunan ke lokasi maupun tanpa harus bertanya pada orang lain. 

C. Tujuan Pembuatan Gambar Denah

Tujuan pembuatan gambar denah adalah untuk menjelaskan ruang tiga dimensional yang direncanakan baik dari segi hubungan saling keterkaitan maupun fungsinya. Gambar denah berisi tentang :
  • Batas antar ruang.
  • Arah dari bukaan pintu dan jendela.
  • Notasi ketinggian lantai.
Denah dibagi menjadi dua jenis. Yaitu :
  • Denah arsitektural, dan
  • Denah struktural.

D. Skala Gambar Denah

Skala gambar denah biasanya dibuat dengan skala 1:100. Artinya setiap 1 meter denah asli dibuat hanya 1 cm denah diatas kertas atau gambar.

E. Elevasi Lantai Pada Gambar Denah

Elevasi lantai adalah ukuran level ketinggian pada lantai. Elevasi lantai pada gambar denah ±0.00 sebagai batas awal perhitungan ketinggian lantai. Sebagai patokan titik awal untuk gambar denah rumah tinggal,  titik awalnya adalah  ruang tamu atau ruang keluarga.  Jika elevasi ketinggian lantai lebih tinggi dari ±0.00 maka diberi kode + (plus) dan untuk ketinggan lantai lebih rendah diberi kode - (minus). Kode + (plus) biasanya digunakan untuk lantai dua dengan ketinggian +400 cm, Bordes dengan ketinggian misalnya +200 cm. Kode - (minus) biasanya digunakan untuk teras, kamar mandi, tempat cuci dan sebagainya.